Friday 19 July 2013

Bahan Galian Industri : Kromit dan Barit



Kromit

Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam kromium. Mineral ini mempunyai komposisi kimia FeCr2O3. Kromit mempunyai sifat antara lain berwarna hitam, bentuk kristal massif hingga granular, sistim kristal oktahedral, goresan berwarna coklat, kekerasan 5,5 (skala mohs), dan berat jenis 4,5 – 4,8. Komposisi kimia kromit sangat bervariasi karena terdapat usur-unsur lain yang mempengaruhinya, karena itu berdasarkan nisbah Cr:Fe, kromit dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kromit kaya krom, kaya aluminium, dan kaya besi.
Kromit dapat terjadi sebagai endapan primer, yaitu: tipe cebakan stratiform dan podiform, atau sebagai endapan sekunder berupa pasir hitam dan tanah laterit.

Potensi kromit di Indonesia cukup besar, hal ini dikarenakan kromit terbentuk pada batuan induknya yaitu ofiolit, sedangkan penyebaran ofiolit di Indonesia diperkirakan lebih dari 80 ribu km2. Penyebaran kromit tersebut terdapat di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua.
 
kromit


Barit

Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb, dan Ra, yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama.

Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang semuanya dapat memberikan beragam warna pada warna kristal barit murni adalah putih atau abu-abu.

Sebagai unsur Barium (Ba), barit juga dijumpai sangat terbatas mengandung feldspar (3% BaO), plagioklas (7,3% BaO), muskovit (9,9% BaO), dan biotit (6-8% BaO). Kerak bumi rata-rata mengandung unsur barium sekitar 0,05%. Barit juga dijumpai sebagai mineral ikutan (gangue mineral) terutama pada cebakan logam sulfida, seperti timah.

Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam industri perminyakan. Pemakaian ini mencapai sekitar 85-90% dari produksi barit secara keseluruhan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan agregat semen.



Barit

 
Barit



sumber : presentasi kuliah BGI



Bahan Galian Industri : Feldspar



Feldspar

Feldspar (KAlSi3O8NaAlSi3O8CaAl2Si2O8) adalah kelompok mineral tektosilikat pembentuk batu yang membentuk 60% kerak Bumi.
Feldspar mengkristal dari magma pada batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk lapisan, dan juga ada dalam berbagai jenis batuan metamorf. Batu yang hampir seluruhnya terbentuk dari feldspar plagioklas kalsium dikenal sebagai anortosit.Feldspar juga ditemukan di berbagai jenis batuan sedimen

Penambangan:
 
·         dapat dilakukan dengan cara penambangan terbuka (quarying) dan cara penambangan dalam.
  Umumnya kapasitas penambangannya kecil,tidak teratur, dan selalu diikuti dengan hand sorting (pemisahan) untuk menghilangkan mineral lain yang terlihat jelas secara kasat mata ,dan serta untuk mengelompokkan menurut jenis dan warnanya.

Pengolahan:

  Pengolahan feldspar dimaksudkan untuk menghilangkan mineral-mineral pengotor seperti: pasir besi (Fe), biotite, garnet, tourmaline, mika /muscovite, dan kuarsa.
  Pengolahan feldspar dapat dilakukan secara sederhana yaitu dengan cara:
Penggilingan,dengan pan mill(diputar dengan kincir angin) – pencucian – pengayakan,dengan bukaan 20 mesh
  Pengolahan juga dapat dilakukan dengan cara flotasi, dimana pengolahan ini dilakukan dengan cara bertingkat guna  memisahkan pengotor dan konsentratnya dengan mengapungkan pengotornya(mineral mika) menggunakan amine asetat dengan pH 2,5-3.

Kegunaan :

  Endapan pasir feldspar - kuarsa digunakan sebagai bahan pembuatan industri keramik/ gelas, abrasive, bahan imbuhan, industri kimia, industri ct,isolasi, industri semen Portland, isolator tegangan rendah sampai menegah, industri kaca dan kertas. 

sumber : presentasi kuliah BGI

Bahan Galian Industri : Dolomit



Dolomite

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO.
  Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2.
  Kebanyakan dolomit didapatkan bersama-sama dengan batu gamping. Oleh karena itu, suatu batuan dikategorikan dolomit atau batu gamping tergantung dari besarnya kadar Mg yang menggantikan Ca.

Lokasi : Daerah Istimewa Aceh: Daerah kungki aceh tenggara, Sumatera Utara: Pengoloan tapanuli selatan, Sumatera Barat: Kp. Manggis, lubuksikaping, Jawa Tengah: Pamotan, Jawa Timur: Tamperan, Kab. Pacitan, Gn. Ngaten, Gn. Ngimbang Tuban, Sekapuk, Kab. Gresik, Sedayu, Kab . Tuban, Gn. Klakak Kab. Gresik, Socah Bangkalan, G. Lengis Kab. Gresik, Pacitan Lamongan, Timor Timur: Abe pantai sekitar Gn. Sejahiro, Gn. Mer dan Tanah hitam.

Genesa :

Secara geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun sekunder. 

1. Secara sekunder, dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Karena terjadinya dolomit dengan proses pelindihan (leaching), oleh karena itu secara stratigrafi dolomit didapatkan di bagian bawah dari satu seri dibawah batu gamping.

2. Dolomit primer berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam jebakan bijih.

Eksplorasi :

  Geolistrik: menentukan sifat pembawaan atau yang disebabkan oleh medan listrik pada batuan, tergantung resistivity.
  Gravimetri: didasarkan pada densitas batuan

Penambangan :

Teknik penambangan dolomit dapat dilakukan dengan tambang terbuka bentuk kuari dengan berdasarkan arah penambangannya digunakan  tipe sisi bukit (side hill type).
Pengolahan:

Kegunaan :

  Bahan bangunan
  Sebagai kapur tohor
  Bahan tahan api (refraktori)
  Penggosok
  Pertanian

sumber : presentasi kuliah BGI