Industry kaca
Kaca merupakan materi bening dan transparan
(tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau
bahan silikon dioksida (SiO2), yang
secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: Quartz)
Suhu titik lelehnya adalah 2000°C.
(sangat tinggi)
Sifat :
— Padatan amorf (short range order).
— Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti
pada zat cair.
— Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada
range tertentu)
— Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar
dari 1012 Pa.s)
— Transparan, tahan terhadap serangan kimia,
kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan
laboratorium.
— Efektif sebagai isolator.
— Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap
benturan.
— Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah
galian yang mengandungi silikon dioksida.
Proses pembuatan:
— Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon
dioksida (SiO2), yang merupakan senyawa kimia yang serupa dengan kuarza, atau
dalam bentuk fisik, pasir.
— Silika murni mempunyai titik lebur sekitar
2000°C, jadi dua bahan lain sering dicampurkan kepada pasir kuarsa dalam
pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda (sodium karbonat Na2CO3), atau
potasy, setara dengan senyawa kalium karbonat, yang menurunkan titik lebur
menjadi sekitar 1000°C.
— Bahan soda menjadikan kaca larut. Maka kapur
(kalsium oksida, CaO) merupakan bahan ketiga, ditambahkan untuk menjadikan kaca
tidak larut.
— 90 % dari gammping,silica,soda
— Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca
secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 -> Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 -> CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 +
cSiO2 + C -> Na2O.cSiO2 + SO2 +
SO2 + CO
Bahan tambahan:
— Kaca biasa mempunyai campuran bahan lain untuk
mengubah cirinya. Kaca bertimah hitam akan menjadi lebih berkilauan, kerana
peningkatan index pantulannya.
— Boron ditambah untuk mengubah ciri terma dan
elektriknya, seperti Pyrex.
— Menambah barium juga meningkatkan indeks
pantulannya
— Serium digunakan dalam kaca yang menyerap
tenaga infra.
— Logam oksida juga ditambah untuk mengganti
warna kaca.
— Penambahan soda atau potash menurunkan lagi
titik lebur.
— Mangan ditambah untuk menghilangkan warna yang
tidak dikehendaki.
— Kaca berwarna dihasilkan dengan bercampur
dengan sedikit oksida logam peralihan. Misalnya, oksida mangan akan
menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan kromium memberikan warna hijau, dan
oksida kolbalt memberikan warna biru.
Penggolongan kaca:
— Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat
melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan
kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca
kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi
rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan
termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan
terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai
kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
— Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca
dua komponen yang secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda
dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat
soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak
dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta
memberi sifat tahan api.
— Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass)
merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah
belah.
— Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai
pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead
glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks
refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82%
(densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan
kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunakan
dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron,
terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi.
Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
— Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10
sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari
10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah,
lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta
tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal
dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai
isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di
Mt. Palomer (AS).
— Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal,
translusen, kaca keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya
termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir
yang diinginkan.
— Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca
khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai
kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
sumber : presentasi kuliah BGI
No comments:
Post a Comment