Friday, 28 June 2013

Tambang Emas : PT Antam (persero) Tbk



Antam merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral yang dimiliki. Antam memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, Antam membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.
Produksi utama emas dan perak Antam berasal dari tambang Pongkor, Jawa Barat. Indikasi adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.
Tambang emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional cut and fill stoping pada urat emas Ciguha dan Kubang Cicau. Pada urat emas Ciurug Antam menggunakan metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load haul dump (LHD) sejak tahun 2000. Penggunaan metode mechanised cut and fill tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi namun juga menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi. Per 31 Desember 2011, cadangan emas Pongkor  berjumlah 795.000 toz dengan cadangan logam perak berjumlah 9,230 juta toz. Sumber daya emas di Pongkor berjumlah 600.000 toz dengan sumber daya perak berjumlah 6,650 juta toz.
Setelah bijih emas ditambang, bijih emas kemudian diolah melalui beberapa proses seperti crushing, milling, cyanidation, carbon leaching dan stripping, electro winning dan casting untuk memproduksi bullion/dore.
Limbah dari pabrik diolah di pabrik detoksifikasi yang terdiri dari dua tanki untuk menurunkan kandungan sianida di tailing menjadi di bawah batas 0.5 ppm. Setelah diolah, tailing kembali dimasukkan ke tambang di dalam sistem total tailing backfill system dengan kombinasi semen.
Antam juga memiliki tambang emas Cibaliung yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Cibaliung Sumberdaya. Tambang emas Cibaliung mulai beroperasi di bulan Mei 2010 setelah diakuisisi dari ARC Exploration Australia pada tahun 2009. Tambang emas Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah yang dioperasikan dengan metode penambangan mekanis “cut and fill” dan “undercut and fill”. Per 31 Desember  2011, cadangan emas di Cibaliung berjumlah 374.000 toz dengan cadangan logam perak berjumlah 3,373 juta toz. Sumber daya emas di Pongkor berjumlah 48.000 toz dengan sumber daya perak berjumlah 776.000 toz.
Dore/bullion yang berasal dari Pongkor dan Cibaliung dikirimkan untuk dimurnikan menjadi emas di Logam Mulia di Jakarta.
Jumlah cadangan dan sumber daya mineral Antam saat ini adalah:
Cadangan dan Sumber Daya Mineral (‘000 wmt)*
Komoditas
Jumlah Bijih
Perubahan (%)
2010
2011
Nikel Saprolit
371.400
293.250
(21)
Nikel Limonit
400.300
407.300
2
Emas
8.672
9.297
7
Bauksit
369.500
486.350
32
* Berdasarkan laporan Competent Person. Data per 30 Desember 2011. Estimasi pada tabel ini termasuk estimasi sumber daya nikel PT Gag Nikel, estimasi sumber daya bauksit PT Borneo Edo International dan PT Mega Citra Utama, estimasi cadangan dan sumber daya emas PT Cibaliung Sumberdaya dan estimasi sumber daya tereka emas. 

Cadangan Terbukti dan Terkira (‘000 wmt)**
Komoditas
Jumlah Bijih
Perubahan (%)
2010
2011
Nikel Saprolit
54.200
152.450
181
Nikel Limonit
-
-
-
Emas
4.834
6.427
33
Bauksit
105.700
106.350
1
** Jumlah cadangan yang ada di tabel ini juga termasuk di tabel cadangan dan sumber daya mineral dan termasuk estimasi cadangan PT Cibaliung Sumberdaya. 
Pengolahan dan pemurnian logam mulia
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memurnikan dore bullion yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung menjadi emas dan perak murni yang merupakan by-product dari proses pemurnian. Produk-produk emas dan perak Logam Mulia memiliki standar kemurnian internasional sebesar 999,9 untuk emas dan 999,5 untuk perak. Komoditas emas dan perak Logam Mulia memiliki sertifikasi dari London Bullion Market Association (LBMA).
Logam Mulia yang merupakan satu-satunya unit pemurnian emas di Indonesia memiliki kapasitas produksi 75 ton emas dan 275 ton perak yang kesemuanya terakreditasi secara internasional. Selain memurnikan dore bullion yang berasal dari tambang Antam di Pongkor dan Cibaliung, Logam Mulia juga menyediakan jasa pemurnian bagi pihak ketiga yang berkontribusi setengah dari pendapatan Logam Mulia.

1 comment:

  1. Berkunjung, terimakasih artikelnya gan salam kenal By : bahan tambang emas

    ReplyDelete