Antam
merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara
vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di
seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan Antam mencakup
eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral
yang dimiliki. Antam memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan
Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan
dan sumber daya yang dimiliki, Antam membentuk beberapa usaha patungan dengan
mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang
yang menghasilkan keuntungan.
Produksi
utama emas dan perak Antam berasal dari tambang Pongkor, Jawa Barat. Indikasi
adanya deposit emas di Pongkor ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan
produksi dimulai pada tahun 1994 setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.
Tambang
emas Pongkor memiliki tiga urat emas utama yakni Ciguha, Kubang Cicau dan
Ciurug. Metode penambangan menggunakan conventional
cut and fill stoping pada
urat emas Ciguha dan Kubang Cicau. Pada urat emas Ciurug Antam menggunakan
metode penambangan mechanised cut and fill dengan peralatan hydraulic jumbo drill dan load
haul dump (LHD) sejak tahun
2000. Penggunaan metode mechanised
cut and fill tidak hanya
bertujuan untuk meningkatkan produksi namun juga menurunkan biaya produksi
untuk meningkatkan efisiensi. Per 31 Desember 2011, cadangan emas Pongkor
berjumlah 795.000 toz dengan cadangan logam perak berjumlah 9,230 juta
toz. Sumber daya emas di Pongkor berjumlah 600.000 toz dengan sumber daya perak
berjumlah 6,650 juta toz.
Setelah
bijih emas ditambang, bijih emas kemudian diolah melalui beberapa proses seperti
crushing, milling, cyanidation, carbon leaching dan stripping, electro winning dan casting untuk memproduksi bullion/dore.
Limbah
dari pabrik diolah di pabrik detoksifikasi yang terdiri dari dua tanki untuk
menurunkan kandungan sianida di tailing menjadi di bawah batas 0.5 ppm. Setelah
diolah, tailing kembali dimasukkan ke tambang di dalam sistem total tailing backfill system dengan kombinasi
semen.
Antam
juga memiliki tambang emas Cibaliung yang dikelola oleh anak perusahaan, PT
Cibaliung Sumberdaya. Tambang emas Cibaliung mulai beroperasi di bulan Mei 2010
setelah diakuisisi dari ARC Exploration Australia pada tahun 2009. Tambang emas
Cibaliung merupakan tambang emas bawah tanah yang dioperasikan dengan metode
penambangan mekanis “cut and fill” dan “undercut and fill”. Per
31 Desember 2011, cadangan emas di Cibaliung berjumlah 374.000 toz dengan
cadangan logam perak berjumlah 3,373 juta toz. Sumber daya emas di Pongkor
berjumlah 48.000 toz dengan sumber daya perak berjumlah 776.000 toz.
Dore/bullion yang berasal dari Pongkor dan Cibaliung dikirimkan
untuk dimurnikan menjadi emas di Logam Mulia di Jakarta.
Jumlah
cadangan dan sumber daya mineral Antam saat ini adalah:
Cadangan dan Sumber Daya Mineral
(‘000 wmt)*
Komoditas
|
Jumlah Bijih
|
Perubahan (%)
|
|
2010
|
2011
|
||
Nikel Saprolit
|
371.400
|
293.250
|
(21)
|
Nikel Limonit
|
400.300
|
407.300
|
2
|
Emas
|
8.672
|
9.297
|
7
|
Bauksit
|
369.500
|
486.350
|
32
|
*
Berdasarkan laporan Competent Person. Data per 30 Desember 2011. Estimasi pada
tabel ini termasuk estimasi sumber daya nikel PT Gag Nikel, estimasi sumber
daya bauksit PT Borneo Edo International dan PT Mega Citra Utama, estimasi
cadangan dan sumber daya emas PT Cibaliung Sumberdaya dan estimasi sumber daya
tereka emas.
Cadangan Terbukti dan Terkira
(‘000 wmt)**
Komoditas
|
Jumlah Bijih
|
Perubahan (%)
|
|
2010
|
2011
|
||
Nikel Saprolit
|
54.200
|
152.450
|
181
|
Nikel Limonit
|
-
|
-
|
-
|
Emas
|
4.834
|
6.427
|
33
|
Bauksit
|
105.700
|
106.350
|
1
|
**
Jumlah cadangan yang ada di tabel ini juga termasuk di tabel cadangan dan
sumber daya mineral dan termasuk estimasi cadangan PT Cibaliung
Sumberdaya.
Pengolahan dan pemurnian logam mulia
Unit
Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memurnikan dore bullion yang berasal
dari tambang Pongkor dan Cibaliung menjadi emas dan perak murni yang merupakan
by-product dari proses pemurnian. Produk-produk emas dan perak Logam Mulia
memiliki standar kemurnian internasional sebesar 999,9 untuk emas dan 999,5
untuk perak. Komoditas emas dan perak Logam Mulia memiliki sertifikasi dari
London Bullion Market Association (LBMA).
Logam
Mulia yang merupakan satu-satunya unit pemurnian emas di Indonesia memiliki
kapasitas produksi 75 ton emas dan 275 ton perak yang kesemuanya terakreditasi
secara internasional. Selain memurnikan dore bullion yang berasal dari tambang
Antam di Pongkor dan Cibaliung, Logam Mulia juga menyediakan jasa pemurnian
bagi pihak ketiga yang berkontribusi setengah dari pendapatan Logam Mulia.
Berkunjung, terimakasih artikelnya gan salam kenal By : bahan tambang emas
ReplyDelete