Friday, 28 June 2013

Tambang Emas : PT Freeport Indonesia



PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasilemas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua diIndonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS (67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold). Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan. Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore"). Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan. Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut. Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut. Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg. Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005 dan produksi tahun 2006 menjadi 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons. Cara penambangan di tambang Grasberg ini meliputi tambang terbuka (open pit mine) yang sangat besar, tambang bawah tanah, dan empat konsetrator. Tambang terbuka membentuk kawah yang lebar pada permukaan dengan volume yang tinggi dan  biaya operasi yang rendah mampu memproduksi lebih dari 67 juta ton bijih dan menyediakan lebih dari 75% dari persediaan pabrik pada tahun 2006. Bijih utama mengalami penghancuran di tambang, sebelum dikirim oleh pelolosan bijih menuju penggilingan kompleks untuk penghancuran lebih lanjut.
Sebuah bahan flotasi digunakan untuk memisahkan konsentrat tembaga-emas dari bijih.  Bubur yang mengandung konsentrat tembaga-emas disalurkan oleh tiga jaringan pipa ke pelabuhan Amamapare, lebih dari 70 mil jauhnya, dimana bubur dikeringkan. Setelah disaring dan dikeringkan, konsetrat yang mengandung tembaga, emas dan perak dikirim ke smelter di seluruh dunia.  Fasilitas di pelabuhan juga termasuk stasiun listrik tenaga batubara yang memasok operasi Grasberg.

No comments:

Post a Comment